Robingah Cintailah
Aku, oleh Abdul Wachid B. S., dkk.
Syair ‘Cinta’ oleh Jalaluddin Rumi
Karena cinta duri menjadi mawar
Karena cinta cuka menjelma anggur segar
Karena cinta pentungan jadi mahkota penawar
Karena cinta kemalangan menjelma keberuntungan
Karena cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Karena cinta tumpukan debu kelihatan sebagai taman
Karena cinta api yang berkobar-kobar jadi cahaya yang menyenangkan
Karena cinta setan berubah menjadi bidadari
Karena cinta batu yang keras menjadi lembut bagai mentega
Karena cinta duka menjadi riang gembira
Karena cinta hantu berubah jadi malaikat
Karena cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Karena cinta sakit jadi sehat
Karena cinta amarah berubah menjadi keramah-tamahan
Buku
ini adalah kumpulan cerpen yang diterbitkan oleh STAIN Purwokerto Press. Buku setebal
243 halaman ini menampilkan cerita-cerita yang menarik dan tidak jarang
mempunyai akhir yang mengejutkan. Ceritanya pun tidak biasa, jika ditelaah
lebih lanjut, kita akan mengetahui maksud atau hikmah dari cerita tersebut.
Alasan
saya memilih buku tersebut adalah karena sampulnya yang menampilkan seorang
wanita berkerudung. Pada saat itu ekspektasi saya adalah bahwa buku ini berisi
kisah-kisah yang Islami, cinta secara Islam, atau kisah-kisah indah tentang
percintaan Islami seperti yang sering diangkat ke layar televisi. Tetapi
ternyata saya keliru. Banyak cerita yang minim nilai-nilai Islami, melainkan
nilai-nilai kehidupan dan perkembangan jaman sekarang ini. Agak megecewakan
sebetulnya, karena banyak cerita yang ‘melenceng’ dari ajaran agama (saya
membahas agama disini dikarenakan penerbitnya adalah STAIN, instansi yang dekat
dengan agama Islam, terlebih sampul buku yang sudah saya ceritakan tadi). Walau
bagaimanapun, dari cerita-cerita yang ‘melenceng’ tersebut, seperti lesbian,
perselingkuhan, dan ketidaktaat-an seorang istri tersebut, bukan berarti tidak
ada hikmah yang bisa kita ambil.
Dari
29 cerita pendek tsb, yang paling saya sukai adalah ‘Malam di Sebuah Losmen’
karya Jusuf AN. Cerita ini menceritakan peselingkuhan seorang suami terhadap
istrinya, yang diceritakan melalui sudut pandang setan. Unik, menurut saya,
karena saya jadi mengerti bagaimana, atau dengan cara apa setan menggoda
manusia untuk melakukan perbuatan tercela. Mulai dari masa pacaran sampai
menikah, dan seterusnya, setan akan selalu mengggoda manusia sampai manusia
mengikutinya. Dari cerita ini saya jadi semakin yakin bahwa laki-laki dan
perempuan tidak boleh dibiarkan berduaan saja, dan harus senantiasa menjaga
pandangannya, karena setan punya banyak cara untuk menggoda manusia. Seperti
saat kedua insan saling menatap, lewat tatapan mata kedua insan itulah setan
menggetarkan hati manusia yang mana kita anggap getaran tersebut adalah cinta.
Maka dari itu, kita harus senantiasa menjaga pandangan kita, karena itu dosa.
Lain halnya jika kita sudah menikah, maka hal yang sedemikian itu menjadi
pahala.
Cerita
yang sungguh memberi saya pengetahuan yang baru, yang lain, yang lebih daripada
sebelumnya, sehingga saya berpikir, apabila setan itu dapat dilihat wujudnya,
maka kita tidak akan berbuat keji, karena kita akan sadar bahwa itu hanya tipu
muslihat setan, dan kita akan malu terhadap diri kita sendiri. Yah, memang
cerita dalam buku ini menarik untuk dibaca dan bermanfaat untuk kehidupan kita
atau cara berpikir kita. Jadi, selamat membaca!