The Wind Sharing

The Wind Sharing
Good time

Selasa, 28 Agustus 2012

My Favorite Lines in Shadow in Hawthorn Bay, by Janet Lunn



©            “And what gifts the God gives us, those gifts must we cherish and nurture.” –Shadow in Hawthorn Bay, by Janet Lunn


©            “Twice will you refuse your destiny; twice will you seek it before you embrace it as your own.” –Shadow in Hawthorn Bay, by Janet Lunn


©            “Then she began to curse ‘May all the devils in Scotland be after them, May they be hapless and wan, loveless and glum, shriveled and sour. May dearth southward, dearth northward, dearth eastward and westward be always with them, those spawn of the speckled devil!” –Shadow in Hawthorn Bay, by Janet Lunn

 
©            “Ghosts were ghosts as the living were the living. It hadn’t anything to do with how you felt about them or how you thought God felt about them” –Shadow in Hawthorn Bay, by Janet Lunn


©            “Mind? What’s the good of minding? This is how things turned out. I just got to make the best of them. What good would I do screaming and shouting or throwing myself every which way?” –Shadow in Hawthorn Bay, by Janet Lunn

Shadow In Hawthorn Bay, by Janet Lunn REVIEW








Shadow in Hawthorn Bay, by Janet Lunn

I love its cover! Haha. This 216-page book told us about Mairi Urquhart, a fifteen-year-old girl, who has the gift of ‘second sight’, which led her to come to Upper Canada to meet her cousin, Duncan Cameron. But when she arrived there, she got a surprise which led her to find herself!

This story is interesting because its setting, which took in 1800s, where it would take months to travel from Highlands to Upper Canada, because at that time, people didn’t have modern transportation like nowadays. And to see how they’d dealt with things which are easy for us in these days were such an adventure. From this book, I know how English was being used by people in the other side of the earth, such as:

“Them’s squashes and pumpkins”

“We eats the miserable things all winter”

And some words:
‘et’ means ‘eat’
‘brung’ means ‘brought’
‘git’ means ‘get’
‘mebbe’ means ‘maybe’

Now I know how the ‘World-English’ are being used by people in particular country I particular year and I love it!!

Kamis, 23 Agustus 2012

Cinta???? buat galauers... wkwkwk :p

Niih buat yang galau mikirin arti cinta yang sesungguhnya….


”Cinta itu kata orang dari mata turun ke hati. Selama mata masih bisa memandang dan membedakan keindahan, maka cinta itu akan terus bertambah, merata ke alam semesta. Kamu nggak mungkin mampu membatasi apalagi membendung cinta. baik buruk cinta itu bergantung pada dasar pijak rasa cinta itu sendiri, jika berpijak pada cinta Ilahi dan hati nurani pasti akan menumbuhkan kedamaian bagimu dan bagi siapapun yang kamu cintai. Cinta yang demikian itu merupakan cinta yang memerdekakan, egaliter, tidak membebani, cinta yang membuat badan menjadi lebih segar karena hati terbuka dan nyaman. Tetapi kalau dasar cinta itu nafsu syahwat, maka ia akan berusaha untuk menikmati, egois, menguasai, dan kasar. Cinta yang demikian tidak mungkin ditata. Cinta seperti ini akan menimbulkan kegalauan dan sesak dlam hidup. Ketentraman dan keindahan hanya sementara diraihnya, sesudah itu menjadi bom waktu yang akan meledak menjatuhkan diri sendiri dan atau lingkungannya.” –Cinta Sang Pecinta, oleh Moh. Roqib

Remaja-remaja sekarang ini sering menyalah artikan cinta. mereka berpendapat bahwa cinta itu artinya memiliki (possess), dimana seharusnya cinta itu berbagi (sharing) dan membangun satu sama lain, bukan malah membatasi ruang lingkup dan merugikan yang lain. Itu bukan cinta yang sesungguhnya menurut saya. Mereka merasa senang disuruh ini, dilarang itu, padahal, menurut saya larangan-larangan tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak azazi manusia, tetapi mereka tidak menyadarinya. Dan menurut saya, kalau hanya pacaran sih nggak maulah yaaaa, dilarang-larang apalagi larangannya nggak masuk akal alias menguntungkan salah satu pihak. Dan hal tsb juga bisa loh mempersempit area pergaulan kita, padahal masa muda itu masa yang harus kita nikmati dan mencari banyak teman dan pengalaman. Sayang kan?? Lebih indah kalo sama-sama independent dan sharing pengalaman dengan pasangan, pasti lebih seru. Nanti juga ada waktunya kok domana kita harus patuh pada larangan pasangan kita, yaitu saat kita sudah menikah. Kan hukumnya wajib, selama larangan tsb tidak melanggar aturan agama dan hak azazi manusia. Jadi, mari kita mencintai pasangan kita, atau mencari pasangan yang mencintai kita dengan cinta yang memerdekakan, egaliter, tidak membebani, dan membantu perkembangan jiwa kita dengan memandirikan kita.

Kalimat Favorit saya di Robingah Cintailah Aku, oleh Abdul Wachid B. S., dkk.

“Sesuatu yang pada awalnya menyenangkan jika terlalu lama bisa menjelma hal yang menjengkelkan.” –Aku Mungkin Mencintaimu, oleh Joko Sumantri

“Dan senyum adalah pertanda cinta mungkin muncul.” –Aku Mungkin Mencintaimu, oleh Joko Sumantri

“Cinta palsu malah lebih sering terlihat jauh lebih romantis dari cinta yang asli, sebuah cinta palsu ala Casanova lebih menggairahkan dari cinta murni pecinta biasa.” –Aku Mungkin Mencintaimu, oleh Joko Sumantri

”Aku mungkin mencintaimu sampai akhirnya engkau menikah. Mungkin dengan seseorang. Mungkin dengan aku.” –Aku Mungkin Mencintaimu, oleh Joko Sumantri

“Ya, adakah yang lebih busuk dari menolak tatapan mata kanak-kanak, sedang ia begitu polos.” –Kutu, oleh Joni Ariadinata

“Gus, janganlah marah, janganlah sedih, memang semesta akan selalu seperti itu, sunatullah, Gus tidak usah dipikirkan! Biarkan, biarkan semua seperti apa adanya!” –Seperti Adanya, oleh Kholid Mawardi


“Gus, kata Abah, sampeyan akan menemukan kepasrahan kepada Tuhan melalui benturan-benturan pengetahuan sampeyan sendiri.” –Seperti Adanya, oleh Kholid Mawardi

“’Abah, kenapa orang berbeda dalam mengenal Tuhannya?’ ‘Nang, Tuhan menyapa hambaNya melalui dua cara, melalui kalam-Nya dan melalui alam semesta kreasi-Nya, sapaan inilah yang ditangkap berbeda oleh hamba-hambaNya karena kedhaifan mereka, biarkan begitu adanya! Bukankah banyak warna semakin membuat dunia ini lebih bernuansa?’” –Seperti Adanya, oleh Kholid Mawardi

“Karena yang senantiasa terkalahkan tk lain adalah kemanusiaan dan hati nurani. Sedangkan nafsu dan angkara murka selalu berpihak pada keangkuhan dan kemenangan.” –Memanjat Bukit Cahaya, oleh Kuswaidi Syafi’ie

“Bukankah kesedihan itu sesungguhnya adalah kebahagiaan yang tidak menemukan persemayaman hakiki dalam jiwa kita.” –Memanjat Bukit Cahaya, oleh Kuswaidi Syafi’ie

“Jika saja diriku ada di simpang jalan, mungkin aku masih dapat memilih arah. Tapi kita telah jenuh dalam sebuah lingkaran. Mungkinkah jalan hilang ketemu?” –Jalan Melingkar, oleh Lala ST Wasilah

“Orang memiliki prestasinya sendiri-sendiri dan menjadi kewajiban kita untuk mengapresiasi dan menghormati jalan hidup orang lain.” –Cinta Sang Pecinta, oleh Moh. Roqib

“Bisakah kita mengenali pasangan jiwa kita yang sesungguhnya? Apa tanda-tandanya? Jatuh cinta mungkin biasa, tapi menemukan pasangan sejiwa, sehidup semati? Adakah yang seperti itu?” –Sebuah Cinta dan Tanda Tanya, oleh N. S. A. Lesthia K.

Robingah Cintailah Aku, oleh Abdul Wachid B. S., dkk. REVIEW







Robingah Cintailah Aku, oleh Abdul Wachid B. S., dkk.

Syair ‘Cinta’ oleh Jalaluddin Rumi

Karena cinta duri menjadi mawar
Karena cinta cuka menjelma anggur segar
Karena cinta pentungan jadi mahkota penawar
Karena cinta kemalangan menjelma keberuntungan
Karena cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Karena cinta tumpukan debu kelihatan sebagai taman
Karena cinta api yang berkobar-kobar jadi cahaya yang menyenangkan
Karena cinta setan berubah menjadi bidadari
Karena cinta batu yang keras menjadi lembut bagai mentega
Karena cinta duka menjadi riang gembira
Karena cinta hantu berubah jadi malaikat
Karena cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Karena cinta sakit jadi sehat
Karena cinta amarah berubah menjadi keramah-tamahan


Buku ini adalah kumpulan cerpen yang diterbitkan oleh STAIN Purwokerto Press. Buku setebal 243 halaman ini menampilkan cerita-cerita yang menarik dan tidak jarang mempunyai akhir yang mengejutkan. Ceritanya pun tidak biasa, jika ditelaah lebih lanjut, kita akan mengetahui maksud atau hikmah dari cerita tersebut.

Alasan saya memilih buku tersebut adalah karena sampulnya yang menampilkan seorang wanita berkerudung. Pada saat itu ekspektasi saya adalah bahwa buku ini berisi kisah-kisah yang Islami, cinta secara Islam, atau kisah-kisah indah tentang percintaan Islami seperti yang sering diangkat ke layar televisi. Tetapi ternyata saya keliru. Banyak cerita yang minim nilai-nilai Islami, melainkan nilai-nilai kehidupan dan perkembangan jaman sekarang ini. Agak megecewakan sebetulnya, karena banyak cerita yang ‘melenceng’ dari ajaran agama (saya membahas agama disini dikarenakan penerbitnya adalah STAIN, instansi yang dekat dengan agama Islam, terlebih sampul buku yang sudah saya ceritakan tadi). Walau bagaimanapun, dari cerita-cerita yang ‘melenceng’ tersebut, seperti lesbian, perselingkuhan, dan ketidaktaat-an seorang istri tersebut, bukan berarti tidak ada hikmah yang bisa kita ambil.

Dari 29 cerita pendek tsb, yang paling saya sukai adalah ‘Malam di Sebuah Losmen’ karya Jusuf AN. Cerita ini menceritakan peselingkuhan seorang suami terhadap istrinya, yang diceritakan melalui sudut pandang setan. Unik, menurut saya, karena saya jadi mengerti bagaimana, atau dengan cara apa setan menggoda manusia untuk melakukan perbuatan tercela. Mulai dari masa pacaran sampai menikah, dan seterusnya, setan akan selalu mengggoda manusia sampai manusia mengikutinya. Dari cerita ini saya jadi semakin yakin bahwa laki-laki dan perempuan tidak boleh dibiarkan berduaan saja, dan harus senantiasa menjaga pandangannya, karena setan punya banyak cara untuk menggoda manusia. Seperti saat kedua insan saling menatap, lewat tatapan mata kedua insan itulah setan menggetarkan hati manusia yang mana kita anggap getaran tersebut adalah cinta. Maka dari itu, kita harus senantiasa menjaga pandangan kita, karena itu dosa. Lain halnya jika kita sudah menikah, maka hal yang sedemikian itu menjadi pahala.

Cerita yang sungguh memberi saya pengetahuan yang baru, yang lain, yang lebih daripada sebelumnya, sehingga saya berpikir, apabila setan itu dapat dilihat wujudnya, maka kita tidak akan berbuat keji, karena kita akan sadar bahwa itu hanya tipu muslihat setan, dan kita akan malu terhadap diri kita sendiri. Yah, memang cerita dalam buku ini menarik untuk dibaca dan bermanfaat untuk kehidupan kita atau cara berpikir kita. Jadi, selamat membaca!