The Wind Sharing

The Wind Sharing
Good time

Kamis, 23 Agustus 2012

Robingah Cintailah Aku, oleh Abdul Wachid B. S., dkk. REVIEW







Robingah Cintailah Aku, oleh Abdul Wachid B. S., dkk.

Syair ‘Cinta’ oleh Jalaluddin Rumi

Karena cinta duri menjadi mawar
Karena cinta cuka menjelma anggur segar
Karena cinta pentungan jadi mahkota penawar
Karena cinta kemalangan menjelma keberuntungan
Karena cinta rumah penjara tampak bagaikan kedai mawar
Karena cinta tumpukan debu kelihatan sebagai taman
Karena cinta api yang berkobar-kobar jadi cahaya yang menyenangkan
Karena cinta setan berubah menjadi bidadari
Karena cinta batu yang keras menjadi lembut bagai mentega
Karena cinta duka menjadi riang gembira
Karena cinta hantu berubah jadi malaikat
Karena cinta singa tak menakutkan seperti tikus
Karena cinta sakit jadi sehat
Karena cinta amarah berubah menjadi keramah-tamahan


Buku ini adalah kumpulan cerpen yang diterbitkan oleh STAIN Purwokerto Press. Buku setebal 243 halaman ini menampilkan cerita-cerita yang menarik dan tidak jarang mempunyai akhir yang mengejutkan. Ceritanya pun tidak biasa, jika ditelaah lebih lanjut, kita akan mengetahui maksud atau hikmah dari cerita tersebut.

Alasan saya memilih buku tersebut adalah karena sampulnya yang menampilkan seorang wanita berkerudung. Pada saat itu ekspektasi saya adalah bahwa buku ini berisi kisah-kisah yang Islami, cinta secara Islam, atau kisah-kisah indah tentang percintaan Islami seperti yang sering diangkat ke layar televisi. Tetapi ternyata saya keliru. Banyak cerita yang minim nilai-nilai Islami, melainkan nilai-nilai kehidupan dan perkembangan jaman sekarang ini. Agak megecewakan sebetulnya, karena banyak cerita yang ‘melenceng’ dari ajaran agama (saya membahas agama disini dikarenakan penerbitnya adalah STAIN, instansi yang dekat dengan agama Islam, terlebih sampul buku yang sudah saya ceritakan tadi). Walau bagaimanapun, dari cerita-cerita yang ‘melenceng’ tersebut, seperti lesbian, perselingkuhan, dan ketidaktaat-an seorang istri tersebut, bukan berarti tidak ada hikmah yang bisa kita ambil.

Dari 29 cerita pendek tsb, yang paling saya sukai adalah ‘Malam di Sebuah Losmen’ karya Jusuf AN. Cerita ini menceritakan peselingkuhan seorang suami terhadap istrinya, yang diceritakan melalui sudut pandang setan. Unik, menurut saya, karena saya jadi mengerti bagaimana, atau dengan cara apa setan menggoda manusia untuk melakukan perbuatan tercela. Mulai dari masa pacaran sampai menikah, dan seterusnya, setan akan selalu mengggoda manusia sampai manusia mengikutinya. Dari cerita ini saya jadi semakin yakin bahwa laki-laki dan perempuan tidak boleh dibiarkan berduaan saja, dan harus senantiasa menjaga pandangannya, karena setan punya banyak cara untuk menggoda manusia. Seperti saat kedua insan saling menatap, lewat tatapan mata kedua insan itulah setan menggetarkan hati manusia yang mana kita anggap getaran tersebut adalah cinta. Maka dari itu, kita harus senantiasa menjaga pandangan kita, karena itu dosa. Lain halnya jika kita sudah menikah, maka hal yang sedemikian itu menjadi pahala.

Cerita yang sungguh memberi saya pengetahuan yang baru, yang lain, yang lebih daripada sebelumnya, sehingga saya berpikir, apabila setan itu dapat dilihat wujudnya, maka kita tidak akan berbuat keji, karena kita akan sadar bahwa itu hanya tipu muslihat setan, dan kita akan malu terhadap diri kita sendiri. Yah, memang cerita dalam buku ini menarik untuk dibaca dan bermanfaat untuk kehidupan kita atau cara berpikir kita. Jadi, selamat membaca!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar