The Wind Sharing

The Wind Sharing
Good time

Kamis, 23 Agustus 2012

Kalimat Favorit saya di Robingah Cintailah Aku, oleh Abdul Wachid B. S., dkk.

“Sesuatu yang pada awalnya menyenangkan jika terlalu lama bisa menjelma hal yang menjengkelkan.” –Aku Mungkin Mencintaimu, oleh Joko Sumantri

“Dan senyum adalah pertanda cinta mungkin muncul.” –Aku Mungkin Mencintaimu, oleh Joko Sumantri

“Cinta palsu malah lebih sering terlihat jauh lebih romantis dari cinta yang asli, sebuah cinta palsu ala Casanova lebih menggairahkan dari cinta murni pecinta biasa.” –Aku Mungkin Mencintaimu, oleh Joko Sumantri

”Aku mungkin mencintaimu sampai akhirnya engkau menikah. Mungkin dengan seseorang. Mungkin dengan aku.” –Aku Mungkin Mencintaimu, oleh Joko Sumantri

“Ya, adakah yang lebih busuk dari menolak tatapan mata kanak-kanak, sedang ia begitu polos.” –Kutu, oleh Joni Ariadinata

“Gus, janganlah marah, janganlah sedih, memang semesta akan selalu seperti itu, sunatullah, Gus tidak usah dipikirkan! Biarkan, biarkan semua seperti apa adanya!” –Seperti Adanya, oleh Kholid Mawardi


“Gus, kata Abah, sampeyan akan menemukan kepasrahan kepada Tuhan melalui benturan-benturan pengetahuan sampeyan sendiri.” –Seperti Adanya, oleh Kholid Mawardi

“’Abah, kenapa orang berbeda dalam mengenal Tuhannya?’ ‘Nang, Tuhan menyapa hambaNya melalui dua cara, melalui kalam-Nya dan melalui alam semesta kreasi-Nya, sapaan inilah yang ditangkap berbeda oleh hamba-hambaNya karena kedhaifan mereka, biarkan begitu adanya! Bukankah banyak warna semakin membuat dunia ini lebih bernuansa?’” –Seperti Adanya, oleh Kholid Mawardi

“Karena yang senantiasa terkalahkan tk lain adalah kemanusiaan dan hati nurani. Sedangkan nafsu dan angkara murka selalu berpihak pada keangkuhan dan kemenangan.” –Memanjat Bukit Cahaya, oleh Kuswaidi Syafi’ie

“Bukankah kesedihan itu sesungguhnya adalah kebahagiaan yang tidak menemukan persemayaman hakiki dalam jiwa kita.” –Memanjat Bukit Cahaya, oleh Kuswaidi Syafi’ie

“Jika saja diriku ada di simpang jalan, mungkin aku masih dapat memilih arah. Tapi kita telah jenuh dalam sebuah lingkaran. Mungkinkah jalan hilang ketemu?” –Jalan Melingkar, oleh Lala ST Wasilah

“Orang memiliki prestasinya sendiri-sendiri dan menjadi kewajiban kita untuk mengapresiasi dan menghormati jalan hidup orang lain.” –Cinta Sang Pecinta, oleh Moh. Roqib

“Bisakah kita mengenali pasangan jiwa kita yang sesungguhnya? Apa tanda-tandanya? Jatuh cinta mungkin biasa, tapi menemukan pasangan sejiwa, sehidup semati? Adakah yang seperti itu?” –Sebuah Cinta dan Tanda Tanya, oleh N. S. A. Lesthia K.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar